Luwu Timur, bilikf4kt@.com -Tajamnya sorotan terkait seringnya sungai Malili Mengalami Kekeruhan yang diduga dari dampak aktivitas Pertambangan di wilayah hulu Pongkeru, PT CLM menipis tudingan dan sorotan jika dirinya disebut sebagai biang kerok keruhnya sungai Malili
Hal itu ditegaskan oleh Fauzy Lukman external Relation PT CLM saat melakukan jumpa pers di ruang kerjanya Puncak indah Malili Rabu, (13/Maret), isi Video yang diedarkan oleh salah satu warga di pongkeru seolah perusahaan kami sudah tidak ada kepedulian Lingkungan.
Dalam Video yang tersebar itu nampak tumpukan Tanah ditebing yang tidak memperlihatkan sediment Pond PT CLM, Pengambilan gambar di Video itu tidak utuh yang seolah terpenggal dengan kondisi lokasi yang ada.
Sesi jumpa pers itu , PT CLM memperlihatkan sejumlah dokumentasi dan gambar terbaru di lokasi pertambangannya dan membandingkan Video yang tersebar itu dengan kondisi area yang sebenarnya,.
Kami perlihatkan video dan gambar yang utuh , ayo lihat dan bandingkan antara video yang beredar dan video yang sebenarnya pada lokasi yang sama, dimana letak dan kebenaran video itu.
kata Fauzi.
Areal dan lokasi IUP PT CLM yang ada di puncak gunung Desa Pongkeru jaraknya dengan Sungai 8 Kilo meter, sepanjang tumpukan Ore dan Tanah itu dikelilingi oleh sediment Pond yang berpetak, setiap sediment Pond diberikan penyaring untuk mendistribusikan air hingga memenuhi batas baku mutu.
Menjawab pertanyaan wartawan, apakah kekeruhan sungai Malili tidak ada dampak dan pengaruh dari aktivitas pertambangan,
Spontan Fauzy Menjawab bahwa tentu berdampak, Namun perusahaan Berupaya dan berusaha untuk meminimalisir tingkat kekeruhan nya, agar rembesan air dari lokasi pertambangan yang masuk ke sungai memenuhi standar baku Mutu yang diisyaratkan oleh undang undang.
Jadi kalau perusahaan diduga sebagai biang kerok atau penyebab utama keruhnya sungai Malili itu tidak benar, sebab masih ada beberapa faktor penyebab dan penyumbang keruhnya sungai Malili setiap hujan deras turun, kunci Fauzy Lukman. (bf/red)