Menakar kekuatan Cabup Luwu Timur, Benarkah Tradisi Petahana sulit Terkalahkan?

Usai perayaan idul Fitri 1445 hijriah (April 2024) konstelasi Politik untuk Memilih kembali bakal calon Bupati Luwu Timur dipastikan seru, betapa tidak, figur yang akan jadi Penantang Petahana akan bermunculan.

Jurnalis bilikf@kt4.com merangkum beberapa tanggapan dan pendapat sejumlah lapisan masyarakat dan menyimpulkan suara – suara pada diskusi warung kopi diberbagai tempat di Luwu Timur.

Menilik Pengalaman setiap Pilkada sejak Luwu Timur menjadi daerah otonom, Petahana yang maju kembali di periode keduanya belum pernah terkalahkan, akankah tradisi itu di Pilkada tahun ini incumbent sulit ditumbangkan.

Pendapat Sejumlah kalangan dan lapisan Masyarakat Luwu Timur menyatakan bahwa kekuatan seorang petahana tergantung dari penilaian dan elektoralnya sendiri yang ada ditengah lapisan Masyarakat.

Ada pula yang berpendapat bahwa, seorang incumbent jika kembali maju untuk bertarung, tingkat elektabilitas maupun nilai ektoralnya berada diangka
27 persen, sampel hitungan disesuaikan dengan tingkat kepuasan seluruh masyarakat yang didasari kinerja seorang incumbent yang masih melekat pada dirinya sebab kebijakan dan kekuatan serta kekuasaan masih berada di genggamannya.

Ini tidak dapat dipungkiri, sebab hampir seluruh Survey menyimpulkan bahwa dari 10 petahana yang ikut kembali bertarung , paling banyak yang tumbang 2 hingga 3 orang , artinya presentasi kekalahan seorang incumbent hanya 2 hingga 3 persen saja dan peluang kemenangannya 7 persen jika sampling nya 10 petahana

Data itu disampaikan beberapa lapisan masyarakat, seperti kalangan pengusaha, kaum birokrat, Tokoh pemuda dan kelompok ormas maupun tokoh Agama.

Sisi lain pendapat para politisi, sebagian mengurai dan mengupas fakta politik yang baru saja dihelat di pemilu 14 Pebruari 2024 ini, dimana perolehan kursi Parlemen partai politik yang dipimpin oleh Petahana di Bumi Batara guru keluar sebagai pemenang bahkan mampu meredupkan tradisi dan ambisi kemenangan Partai Golkar yang tidak pernah terkalahkan sejak Luwu Timur resmi berdiri sebagai kabupaten.

Ini suatu kejutan yang luar biasa, namun fakta dan data itu tidak boleh dijadikan suatu patokan kekuatan petahana di Pilkada tahun ini , sebab sering kali muncul Anomali politik yang hasilnya berbanding terbalik, sebut saja perolehan suara PDIP mampu merebut 10 kursi di DPRD,

Tapi perolehan suara Capres yang diusung PDIP di Luwu Timur berada diurutan paling bawa , khawatirnya jika Anomali politik itu menyerempet ke Pilkada tahun ini, kondisi serupa juga dialami oleh 21 anggota DPRD Luwu Timur periode 2019 – 2024 harus rela angkat kaki dari ruang kantor wakil rakyat setelah terkalahkan di pileg 14 Pebruari kemarin.

Beberapa kandidat yang bakal ikut bertarung untuk menantang petahana di Luwu Timur, sebut saja Irwan Bachri Syam (Ibas), figur ini di nilai memiliki kekuatan akar Rumput di semua kalangan, dia bakal diusung oleh partai Nasdem yang memiliki pengalaman dan nyaris mengalahkan petahana pada pilkada 2019 yang lalu.

Ada pula Sarce Bandaso, anggota DPRD RI dari partai PDIP, Sarce adalah figur yang tidak asing lagi bagi kalangan kaum perempuan dan petani serta dunia usaha di Luwu Raya dan Toraja disebut juga akan meramaikan Pilkada tahun ini di Luwu Timur

Disebut Pula Isrullah , seorang pengusaha yang bergerak di bidang pertambangan , sosoknya dikenal sebagai representasi dari masyarakat Wotu dan Burau , bahkan kabar beredar jika Isrullah Jadi primadona dan incaran beberapa Cabup maupun Cawabup karena memiliki manajemen yang mampu mendongkrak dunia usaha di Luwu Timur, termasuk memiliki kapasitas dan isi tas yang memadai.

Muncul pula H.Usman sadik ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Luwu Timur, modal Usman Sadik telah mengantongi 5 Kursi di DPRD Luwu Timur, artinya rekomendasi untuk syarat Calon Bupati sisa mencari dua kursi guna melengkapi Rekomendasi persyaratan seorang calon Bupati di Bumi Batara Guru.

Muncul pula pendatang baru yaitu Akbar Andi Fachri Laluasa, Wakil Bupati Luwu Timur ini juga digadang gadang sebagai figur bacabup Luwu Timur dari Partai Golkar, sosok Akbar muncul beberapa bulan terakhir ini setelah terpilih sebagai pendamping Budiman hasil pilihan anggota DPRD pengganti antar waktu.

Tak ketinggalan juga Hj .Puspa wati Husler, Srikandi ini adalah sosok dari istri almarhum Mantan Bupati Luwu Timur Ir. H. Muh. Thoriq Husler yang wafat ( Desember 2019) sebelum dilantik di periode kedua Suaminya sebagai bupati Luwu Timur, Putri asli Masamba ini juga disebut ikut meramaikan perhelatan Pilkada tahun ini.Laporan Jurnalis bilikf@kt4.com

Tinggalkan Balasan